BAITU-L-IZZI BALUNG KULON JEMBER INDONESIA

Baitu-l-izzi adalah Balai Pendidikan Pondok pesantren yang dirintis oleh H. ROMLI ABDUL MUHITH begitu pulang dari Pondok Modern Gontor sebagai almamaternya. Tentu lembaganya tidak akan jauh berbeda dari almamaternya yang mengedepankan PANCA JIWA PONDOK PESANTREN (Keikhlasan, kesederhanaan, bedikari, ukhuwah islamiyah, kebebasan) dan mementingkan persatuan UMMAT ISLAM ya'ni berdiri diatas dan untuk semua golongan. Hasrat pendiri untuk merintis Balai ini karena ada dorongan dari intern (pribadi) dan external:

A. Internal
Keinginan pendiri untuk bisa berbuat banyak untuk li'ila'i kalimatillah (meninggikan kalimat Alloh) dan mewarisi para nabi serta bisa menjalankan ibadah muta'addiyah sebanyak mungkin,

B. External
Perintisan Balai Pendidikan ini juga dipengaruhi oleh orang lain diantaranya:
1. Sejak pendiri lahir orang tua bercita-cita bila punya anak laki-laki akan diberi nama tokoh ulama asal Jombang Jawa Timur dengan harapan putranya kelak bisa mengikuti langkah ulama tersebut dalam dakwah dan meninggikan kalimatillah.
2. Seusai pendiri menyelesaikan studi S1 di ISID Gontor pada tahun 1996, pada saat itu seluruh wisudawan ditraining oleh Kiyai Pondok Modern Gontor berkaitan dengan pembekalan hal-hal yang akan dihadapi di masyarakat dan penyelesaiannya. Seusai dari training tersebut Kiyai menganjurkan/menyuruh sebaiknya pendiri Merintis Balai Pendidikan Pondok Pesantren Sendiri.
3. Setiba pendiri di kampung halaman tanda-tanda kelangkaan ulama mulai nampak hal itu terlihat dari:
a. Minimnya tempat pembelajaran alqur'an dibandingkan dengan saat pendiri masih kecil dulu.
b. Banyaknya Ulama yang terjun ke dunia Politik sehingga sering meninggalkan santri-santri.
c. Kurangnya pengkaderan ulama' dari para ulama' itu sendiri.(red. Ulama' lebih senang kalau anaknya punya titel Ir. Dr. Drs SE dll) akhirnya ada pondok pesantren yang mati tatkala kiyainya wafat.

inilah beberapa faktor perintisan Balai Pendidikan Pondok Pesantren ini dengan harapan ada manfaatnya dan Alloh ridlo dengan keberadaannya sehingga bisa mewujudkan kalimatulloh hiya-l-ulya.